*taraaaaaaa*
kata yang sering gue ucapkan ketika gue ingin menggambarkan sesuatu yang mengejutkan. Ga mengejutkan mengejutkan amat sih. Misalnya : "iyaa aku habis dari sini doong dan... *taraaaaaa* aku ketemu x -,-"
Yaa pokoknyaa *taraaaa* menunjukkan nganulah. Ngerti kan? Ngertilah pasti
Berhubung hari ini gue ga ada kerjaan, gue bakal ngepost hal-hal yang selama ini terpendam karna kemalasan membuka blog :p. Yang mau gue bahas di blog ini adalah...... *taraaaaaa* Perubahan.
Perubahan : per.u.bah.an[n] (1) hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran: rupanya ~ cuaca masih sulit diperhitungkan; (2) Man perbaikan aktiva tetap yang tidak menambah jumlah jasanya
Nah, itu merupakan definisi perubahan menurut kamus besar bahasa indonesia (online).
Perubahan terkadang diikuti rasa suka cita, rasa kecewa, dan bahkan rasa sedih.
Rasa-rasa yang timbul ini bukan hanya dari pelaku perubahan, tetapi orang-orang disekitar pelaku atau bahkan korban dari perubahan.
Tenang, gue ga akan ngebahas masalah perubahan negara, politik, atau apapun yang berat-berat. Gue cuma mau ngebahas perubahan dari sudut pandang gue mengenai hal-hal yang pernah berubah disekitar gue
Perubahan yang paling sering kerasa tuh perubahan sikap. Perubahan sikap dari temen-temen gue
Dan biasanya gue ngerasa begini tuh kalo udah lama ga ketemu orangnya.
Bercandaan yang biasa kita pake, mendadak jadi garing. Obrolan yang biasa kita perbincangkan, mendadak ga seru. Tatapan meledek yang biasa kita berikan, mendadak annoying.
Yaa perubahan-perubahaan disekitar itulah.
Reaksi pertama setelah menyadari itu biasanya, menyerengitkan dahi dan berkata dalam hati "kok dia aneh ya?"
Padahal mungkin menurut dia sikap dia itu udah biasa aja.
Kita kan ga pernah tau selama kita ga ketemu, dia bertemu dengan orang yang tingkah lakunya seperti apa, obrolannya apa, apa aja yang mereka lakukan yang mungkin mempengaruhi dirinya tanpa disadari. Dan kita sebagai teman lama, menganggap hal-hal yang dulu kita lakukan bersama-sama itu merupakan hal yang bisa dilakukan terus menerus.
Jelas pikiran kaya gitu salah. Kenapa salah? Karena selama kita hidupm kita terus menerus bertemu berbagai macam orang dengan berbagai macam karakteristik yang secara alamiah, kita mengambil sesuatu dari orang-orang tersebut yang sepertinya pantas dengan diri kita.
Tapi ya balik lagi, kita sebagai orang awam ya mikirnya "ihh itu kenapa sih? kok berubah?"
Gue menganggap perubahan itu hal yang wajar dan pasti terjadi. Tapi apakah kita siap menerima perubahan yang terjadi dengan orang-orang disekitar kita?
Gue juga percaya kalo perubahan yang menyebabkan orang menjadi pergi atau bahkan datang buat kita itu sudah ditakdirkan.
haha bukannya gue menggampangkan dengan ngomong dikit dikit takdir. Tapi yaa bikin ngerasa ikhlas aja.
bayangin deh. Kalo bukan takdir, mungkin gue ga ketemu temen-temen kampus gue sekarang. Mungkin gue punya temen-temen lain yang bisa membawa gue menjadi orang yang bukan utie sekarang ini.
eh tapi perubahan itu bukan bagian dari takdir. Perubahan itu pilihan. Mau berubah apa engga kan tergantung diri masing masing.
Mau berubahnya jadi lebih baik atau buruk juga tergantung diri kita kan. Ga mungkin lo mau berubah jadi orang yang sangat menyenangkan dan memasrahkan ke takdir, padahal lo sendiri kerjaannya marah marah mulu.
Tapi terkadang ada suatu situasi dimana, diri kita sudah merasa melakukan perubahan yang lebih baik, tetapi orang-orang disekitar kita tidak melihat perubahan itu.
Kalo mau nyalahin, ya ga ada yang bisa disalahin
Kita berusaha berubah menjadi lebih baik, tetapi kalo orang lain belum liat, berarti perubahan itu belum signifikan.
Kaya gue, ngerasa udah jadi utie yang lebih baik dari waktu gue di sma. Tapi sepertinya orang-orang disekitar gue belum begitu merasakan perubahannya. Padahal gue sendiri udah berusaha buat mengikis sampai hilang sifat jelek gue selama di SMA. Ya mungkin, kikisan itu belum terlalu jelas buat mereka, dan itu jadi tantangan buat gue untuk berubah menjadi lebih baik lagi.
Berubah menjadi lebih baik atau buruk, adalah pilihan. Ketika teman kita berubah dan ternyata perubahaannya itu kearah yang lebih positif, kenapa ga kita dukung walaupun mungkin kita merasa asing. Kalau ternyata menjadi lebih buruk, ya sebagai teman yang baik kita harus mengingatkan doong
Baik atau buruknya sebuah perubahan memang ga ada alat ukur yang pasti. Selama masih mengikuti norma dan kearah positif, mari kita dukung perubahan itu ;)